Posts

Showing posts from August, 2017

SUKSES DENGAN BANYAK BERSYUKUR

Image
SUKSES DENGAN BANYAK BERSYUKUR Dengan banyak bersyukur, kita bisa melihat sisi lain kehidupan, sehingga setiap saat bisa selalu merasa berkelimpahan. Ada sebuah “budaya” yang sejak lama tertanam di sebagian kehidupan masyarakat Indonesia. Dan ini, sepertinya sederhana, sepele, namun jika ditelaah lebih jauh, adalah “kekuatan” yang mahahebat untuk melewati berbagai ujian dan cobaan. Misalnya, pernahkah Anda terjatuh dari kendaraan bermotor? Jika ya, disadari atau tidak, sering kali kata pertama yang terucap adalah… “Untung hanya lecet… Untung hanya luka ringan…” Sudah jatuh, tapi kata pertama yang terucap adalah “untung”. Atau, saat seseorang mengalami kejadian kurang menyenangkan. Ia pun akan berucap serupa…”Untung nyawanya masih selamat…” Disadari ataupun tidak—dan entah siapa yang kali pertama mengajarkan—hampir selalu, kita mengatakan “untung” atau beruntung, terhadap kejadian-kejadian yang sebenarnya jika ditelaah secara akal semata, pasti sangat tidak diharapkan. I

COMPETITION SPIRIT

Image
COMPETITION SPIRIT Jorgen Vig Knudstorp (pemimpin perusahaan Lego, produk mainan kreatif dan inovatif kelas dunia) mengatakan untuk menjadi yang terbaik di dunia dalam bidangnya diperlukan semangat berkompetisi. Dengan bersaing maka kita akan mendapatkan ide-ide dan peluang baru yang segar melintasi apa yang dapat kita pikirkan dan lakukan sebelumnya. Berkompetisi menstimulir dan memancing pikiran untuk bekerja dalam dinamika mencari terobosan baru demi masa depan pertumbuhan. Bagi sebagian orang, bersaing akan menakutkan karena harus mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki, berproses dalam waktu yang relatif lama. Ada kecenderungan pula, akan membawa kita melihat sisi orang lain lebih unggul. Sikap ini akan membawa rasa takut. pesimis untuk berubah dan maju. Namun, berkompetisi akan membuat hidup kita bergairah dan dinamis karena yang diasah adalah mental dan karakter seseorang/perusahaan. Berkompetisi sudah menjadi kodrat manusia sejak dahulu agar dapat bertahan hi

BEING LEADER

Image
BEING LEADER Menjadi pemimpin memang tak mudah. Karena itu, hanya sedikit orang yang mencapai puncak dan bisa terus dikenang hingga kini. Sebenarnya, faktor apa saja yang dimiliki para pemimpin puncak hingga bisa jadi "legenda"? Kita semua sebenarnya tercipta sebagai pemimpin. Minimal, memimpin diri kita masing-masing. Namun sayangnya, memimpin diri sendiri pun, masih sering mengalami kendala. Mulai dari membiarkan pikiran negatif muncul, memelihara sikap miskin mental, dan berbagai hal kurang baik lainnya. Padahal, dengan mengubah cara pandang saja, berpikiran selalu positif, mengembangkan kekayaan mental, akan mampu menjadikan kita sebagai pemimpin yang mumpuni. Jika memimpin diri sendiri berhasil kita lampaui, maka menjadi pemimpin dalam arti sebenarnya juga mengandung tantangan yang tak kalah hebatnya. Hanya mereka yang mampu, mau, dan bersedia terus maju, yang akan jadi pemimpin hebat di bidangnya. Dan, sebenarnya, kita pun bisa mencapainya. Bagaimana ca

MOTIVASI TIADA HENTI

Image
MOTIVASI TIADA HENTI Apakah Anda punya bisnis yang inovatif dengan penjualan aktif? Tentu semua itu adalah modal luar biasa untuk mencapai sukses. Tapi tidak cukup itu saja. Tugas Anda belum beres. Apalagi saat ini perkembangan teknologi berjalan sangat pesat. Persaingan juga sangat sengit. Ada banyak faktor yang bisa dan harus digali agar bisa terus bertahan dan sukses. Saya sendiri mengalami saat pertama kali mengenalkan kartu mutiara Harvest sekitar 30 tahun yang lalu. Adalah momen yang menurut saya sangat pas saat itu untuk mengenalkan kartu tersebut ke pasar. Pertama, karena itu adalah kartu motivasi pertama, alias the first di pasaran. Dari sisi inovasi? Jelas sangat inovatif karena tiga dekade lalu belum ada yang pernah membuat kartu semacam itu di Indonesia. Saat itu, ide membuat kartu ucapan motivasi awalnya memang sangat orisinal. Catatan perjalanan berupa diary saya dibaca oleh seorang teman. Ternyata, ia berterima kasih karena merasa mendapat dorongan semang

SUKSES TAK MENGENAL USIA

Image
SUKSES TAK MENGENAL USIA Tidak pernah ada kata terlalu dini, atau bahkan terlambat, untuk mulai bermimpi dan berusaha menggapainya. Jika Anda punya pandangan bahwa mimpi untuk menjadi sukses adalah haknya anak-anak muda yang masih produktif di bawah usia tiga puluh tahun, maka pandangan seperti itu adalah salah. Sebab, setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi sukses di usia berapa pun. Setiap orang memiliki pilihan, untuk bergerak dinamis di usianya saat ini, atau menghabiskan waktu hanya dengan bersantai-santai saja, atau merenungi nasib buruk. Beberapa hal ini bisa membuat Anda yakin, bahwa memulai mimpi di usia berapa pun—termasuk usia yang sudah tidak muda lagi—justru membantu Anda menjadi manusia yang dinamis, dan tidak tergantung pada orang lain: 1. Mulai untuk fokus Fokus diperlukan untuk apa saja yang ingin Anda lakukan. Mulailah untuk mengerucutkan mimpi. Misalnya, Anda punya mimpi untuk melanjutkan sekolah lagi, maka mulailah memilih sekolah yang

MENINGGALKAN JEJAK YANG BAIK

Image
MENINGGALKAN JEJAK YANG BAIK Ada sebuah Peribahasa terkenal:  Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Kenapa? Karena setiap langkah dan derap kehidupan manusia selalu meninggalkan jejak; yang baik, yang jelek semuanya akan menjadi “sejarah” bagi kehidupan orang bersangkutan. Seseorang disebut sukses bila setelah “pergi”, perjuangan, amal baik, dan karya-karyanya masih dikenang orang. Bahkan orang-orang merasa kehilangan atas kepergiannya. Sebut saja Steve Jobs, Ibu Teresa, Martin Luther King Jr, Bruce Lee, dan Deng Xiaoping. Nama mereka takkan lekang oleh zaman. Untuk lebih memperjelas, mari kita simak kisah dari Tiongkok kuno ini: Nun jauh disana, di salah satu sudut khayangan, terlihat sedikit kesibukan karena ada tiga calon yang akan dikirim ke dunia fana ini; lahir sebagai bayi dan tumbuh menjadi manusia seutuhnya. Namun sebelumnya, mereka ditanya apa yang akan dikerjakan saat di bumi. Tanpa berpikir panjang, mereka serempak berkata,

KERJASAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA

Image
KERJASAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA Pada dunia bisnis, kompetisi adalah sebuah hal yang biasa terjadi. Tak jarang, banyak yang kemudian menggunakan segala cara untuk menjadi sang pemenang. Terkadang cara kurang baik pun ditempuh demi meraih tujuan sesaat. Salah satunya dengan ”perang” pencitraan di media. Saat sebuah produk beriklan di media massa, sang kompetitor dengan caranya sendiri segera membuat iklan tandingan yang kadang terasa sangat menohok. Akibatnya, yang terjadi adalah perang di media yang tak ada ujungnya. Namun, pada era yang semakin terbuka, di mana kemajuan teknologi informasi makin mendominasi, sepertinya era kompetisi semacam itu makin terkikis. Bukannya tidak terjadi lagi, tapi kini jauh lebih efektif membesarkan usaha dengan cara kolaborasi dibanding kompetisi. Daripada ”berdarah-darah” saling bersaing tanpa ujung, perusahaan dengan usaha sejenis, atau perusahaan yang bisa saling melengkapi, kini banyak yang memilih untuk bersatu dan bekerja sama.

BATU BERLUBANG OLEH TETESAN AIR

Image
BATU BERLUBANG OLEH TETESAN AIR Kerasnya batu bisa “takluk” dengan tetesan air. Begitu pula “kerasnya” ujian hidup di dunia, bisa “kalah” oleh kekuatan tekad dan fokus perjuangan yang dilakukan. Seperti pepatah bijak dalam bahasa Mandarin, 水滴石穿 shuǐ dī shí chuān. Ada sebuah kisah, yang barangkali bisa menjadi pembelajaran kita bersama, tentang bagaimana sebuah proses “diperjuangkan”. Disebutkan, ada seorang anak muda yang mendapat pelajaran penting dalam hidupnya. Pemuda ini tadinya adalah seorang pemuda yang biasa-biasa saja. Bahkan, cenderung dianggap bodoh dan terbelakang oleh teman-temannya. Sebab, ketika mendapat pelajaran di sekolah, ia hampir selalu menjadi yang terbelakang dalam menerima pelajaran yang diberikan guru. Beruntung, ia punya orangtua yang sangat pengertian. Meski berkali-kali diolok-olok karena kebodohannya, ia selalu mendapat kalimat penyemangat dari orangtuanya. Setiap kali menangis karena dikucilkan, orangtuanya tetap mendampingi dan memberikan duku