Posts

Showing posts from July, 2017

ANGGREK DAN POHON DI HUTAN

Image
ANGGREK DAN POHON DI HUTAN Dikisahkan, di sebuah hutan, terdapat sebuah bunga anggrek yang tumbuhnya menempel pangkal batang sebuah pohon besar. Anggrek sangat nyaman bersama sang pohon karena selain bisa mendapat makanan yang cukup, ia juga terlindung dari teriknya sinar matahari dan derasnya air hujan yang mengguyur. Namun, suatu kali, bencana besar datang. Angin bertiup kencang saat itu, disertai hujan sangat lebat. Tiba-tiba petir menyambar. ”Blaaarr!!” dengan kerasnya, tepat di di pohon besar tempat anggrek bernaung. Batang yang tadinya besar dan kokoh, kini patah beberapa bagian. Pohon yang tadinya jadi rumah si anggrek, telah hancur, hampir berantakan. Anggrek menangis sejadi-jadinya, ketakutan akan masa depannya. “Pohon… kamu selama ini yang melindungi aku dari panas dan hujan. Kenapa kamu jadi begini? Kamu juga baik mengizinkan aku mengambil sebagian makanan dari batangmu. Sekarang…Kamu sendiri hanya tersisa beberapa daun hijau di sebagian sisa batangmu. S

MENGUBAH SUDUT PANDANG

Image
MENGUBAH SUDUT PANDANG Dikisahkan, suatu hari, seorang ayah muda membawa anaknya yang baru berusia sekitar 4 tahun untuk bermain di taman hiburan. Mereka sedang menantikan parade menyambut ulang tahun taman hiburan tersebut yang akan digelar mulai petang hari. Setengah jam sebelum atraksi dimulai, si ayah mengajak anaknya menuju tempat menunggu yang dianggap paling strategis untuk menonton parade. Tak lama kemudian, orang yang berkumpul pun semakin banyak saat parade hendak dimulai. Si anak bergerak ke sana-sini dengan tidak sabar. "Ayah, kapan mulai paradenya?" Beberapa kali suara kecilnya nyaring bertanya. "Sebentar, Nak. Tuh lihat... sebentar lagi mulai. Sabar ya," kata si ayah menenangkan anaknya. Tidak lama, terdengar suara sirine tanda dimulainya iring-iringan parade. Drumband pun terdengar menyemarakkan suasana diikuti dengan barisan artis dengan gaun yang berwarna-warni, kereta bunga, sepeda hias; semua indah dan seru. Tetapi si anak

JANGAN HIDUP DI MASA LALU

Image
JANGAN HIDUP DI MASA LALU Sukses kemarin tak berarti sukses hari ini. Butuh perjuangan dan kesadaran, bahwa zaman terus berubah. Sehingga, kewaspadaan ekstra di hari inilah yang akan membuat usaha maju selamanya. Sayangnya, ada beberapa orang/pihak yang kadang tidak menyadari hal ini. Perubahan dianggap sebagai sebuah hal yang biasa. Sehingga, kewaspadaan pun jadi hal bukan menjadi perhatian utama. Karena itu, tak jarang kita menemukan berbagai produk yang di masa lalu sangat berjaya, kini seolah hanya tinggal nama. Sebut saja merek Odol, yang kini hanya jadi sebutan untuk pasta gigi. Padahal, pada zaman dulu, merek itu sangat ternama. Ingat juga merek sepeda Federal? Model sepeda gunung yang sempat berjaya di era 80-90-an. Namun, kini, model dengan nama itu seolah menghilang entah ke mana. Inilah pelajaran bisnis yang sebenarnya bisa kita jadikan contoh. Yakni bahwa tak selamanya yang ada di atas selalu menjadi yang pertama. Jika tak waspada, siap-siap saja tergusu

KETEGARAN DAN KESABARAN

Image
KETEGARAN DAN KESABARAN Dikisahkan, suatu hari, Putri datang kepada ayahnya yang sedang membaca koran di teras belakang rumah. "Ayah," sapa Putri dengan kepala tertunduk dan nada suara yang murung. Sambil menurunkan koran yang sedang dibacanya, sang ayah memandang putrinya yang beranjak remaja itu. "Ada apa, Nak?" "Ayah. Putri merasa capek. Putri sudah belajar mati-matian di sekolah, untuk mendapat nilai bagus. Tapi teman sekelasku bisa dapat nilai bagus dengan cara mencontek. Itu kan tidak adil namanya. Putri juga capek karena harus membantu ibu membersihkan rumah hingga waktu belajarku jadi kurang, sedangkan temanku pada punya pembantu. Kenapa kita tidak punya pembantu, Ayah?" Dengan suara lebih lantang, si Putri melanjutkan uneg-unegnya. "Putri juga capek, karena harus menabung dulu untuk bisa membeli sesuatu, sedang temanku bisa belanja tanpa harus menabung. Lebih capek lagi, Putri harus menjaga segala ucapan dan tingk

MENGUCAP SYUKUR ADALAH SIKAP YANG TERBAIK

Image
MENGUCAP SYUKUR ADALAH SIKAP YANG TERBAIK Lebih kurang dua dekade lalu, saya tinggal di Seattle, AS dan hidup saya penuh dengan tantangan. Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang memuaskan dan saya anggap layak. Hal ini terasa semakin menyusahkan saya terlebih saya sebenarnya sudah punya banyak pengalaman kerja dan gelar Master. Memalukan sekali, saya akhirnya mencari nafkah dengan menjadi seorang pengendara bus sekolah. Saya pun harus berbagi atap dengan teman-teman karena saya tak mampu lagi membayar sewa apartemen. Saya sudah menjalani puluhan kali wawancara kerja dengan sebuah perusahaan dan mereka semua seolah serentak memberikan kabar yang sama: penolakan. Tiap kali berangkat kerja, saya sudah seperti sesosok zombie yang terbebani kekecewaan. Sore itu, saat sedang mengendarai bus melewati sebuah daerah pinggir kota yang sepi, saya merasakan ada gejolak yang muncul dalam diri. Lalu, terpikir di benak saya, “Kenapa hidup saya menjadi begitu berat? Tolong beri sa

SEPATU YANG TETINGGAL

Image
SEPATU YANG TETINGGAL Pada Suatu hari seorang bapak tua hendak bepergian menggunakan kereta. Namun karena terburu-buru, ketika naik, sebelah sepatunya tersangkut di pintu dan jatuh ke atas rel. Ia hendak mengambilnya namun kereta terlanjur berjalan dan tak mungkin memintanya untuk berhenti. Sesaat kemudian, ia malah melakukan sesuatu yang tidak lazim. Si bapak tua dengan tenang melepas sepatu sebelahnya, lalu melemparkannya ke luar tak jauh dari sepatu tadi jatuh. Kebetulan semua kejadian itu diperhatikan oleh seorang pemuda yang duduk di dalam kereta. Karena merasa penasaran, pemuda itu hendak bertanya langsung pada si bapak tua. Begitu bapak tua itu melewati tempat duduknya, si pemuda menyapanya ramah. "Salam, Pak. Saya tadi sempat memperhatikan apa yang Bapak lakukan. Boleh saya bertanya sesuatu?" "Silakan, Nak. Apa yang ingin kau tanyakan?" ujar si bapak tua. "Begini, Pak. Tadi Bapak sudah kehilangan satu sepatu, lalu kenapa Bapak juga

KEPEDULIAN

Image
KEPEDULIAN Alkisah, pada suatu hari di sebuah sekolah, dalam sebulan minimal sekali, pasti diadakan pemeriksaan tas para siswa. Pihak sekolah menertibkan dan merazia barang-barang yang dianggap tidak mendukung kelancaran belajar mengajar di sekolah. Semua ruangan kelas, tanpa terkecuali diperiksa satu persatu. Saat tim pemeriksa masuk ke dalam kelas terakhir, tiba-tiba ada seorang siswi yang tampak gelisah. Tangannya berkeringat dan wajahnya pun memerah. Padahal di kelas dia dikenal sebagai siswi yang rajin, baik, cerdas, walaupun sedikit pendiam dan terkesan pemalu. Siswi itu, tidak seperti biasanya, membawa tas yang ukurannya cukup besar. Ia mati-matian menjaga tasnya sambil memohon dengan terisak dan suara memelas, “Tolong, Pak, Bu. Jangan buka tas saya. Di dalam tidak ada benda yang melanggar peraturan. Sumpah. Please...” Dan seketika, hebohlah kelas itu. Mereka saling berpandangan sambil curiga, pasti ada sesuatu yang rahasia di balik tas itu. Menanggapi situasi

MANUSIA BERUSAHA , TUHAN YANG MENENTUKAN

Image
MANUSIA BERUSAHA , TUHAN YANG MENENTUKAN Ungkapan "Manusia berusaha, Tuhan menentukan" dapat kita maknai: seberapa keras usaha yang kita lakukan, apa pun hasilnya, kita seharusnya pasrah dan berserah, karena pasti ada "hukum alam" yang luar biasa indah di balik semua hasil yang didapat. Dikisahkan, ada seorang pemburu yang tengah memburu mangsanya di hutan. Namun, karena suatu sebab, ia mengalami kecelakaan. Bukannya mendapatkan buruan, ia malah mendapatkan musibah terperosok ke dalam lubang jebakan yang dibuat oleh pemburu lainnya. Kakinya pun terluka parah sehingga harus diamputasi sebatas paha. Tentu, ia bersedih. Bukan karena sekadar kehilangan kaki, tapi karena kini ia mengalami kesulitan dalam berburu mangsa di hutan. Apalagi, hanya dari berburu itulah ia bisa menghidupi keluarganya. Sebab, sebelum kejadian itu, ia selalu menjual sebagian besar buruannya ke pasar dan mendapatkan uang yang cukup untuk memberi makan keluarganya. Hari de

TUMBUH DENGAN BAIK

Image
TUMBUH DENGAN BAIK Dikisahkan, ada seorang pemuda yang mengadu pada gurunya. Ia merasa, dirinya selalu kurang beruntung. Ia menganggap, dirinya memang terlahir dengan sejumlah kesialan sehingga apa pun yang dilakukannya selalu gagal. Karena itu, ia meminta nasihat pada gurunya agar bisa mengubah nasibnya itu. Sang guru kemudian memintanya untuk menanam dua buah biji kacang. Satunya diminta untuk dipelihara dengan baik-baik, dirawat, dan diperhatikan sungguh-sungguh. Sedangkan satunya lagi diminta oleh gurunya agar dibiarkan tumbuh secara alami, tanpa harus diperhatikan seperti biji kacang yang pertama. Tanpa tahu maksud sang guru, si pemuda melaksanakan perintah gurunya. Ia pun menanam kedua biji kacang itu sebagaimana diperintahkan. Beberapa waktu kemudian, biji itu keduanya tumbuh jadi kecambah, yang kemudian membesar dan terus membesar. Namun, sesuai pesan gurunya, biji yang pertama mendapat perhatian lebih. Dipupuk, disiram, diberikan banyak perhatian. Sedangkan b

KISAH MONYET DAN ANGIN

Image
KISAH MONYET DAN ANGIN Dikisahkan, di sebuah hutan, tampak seekor monyet sedang bergelantungan atas pepohonan. Tak jauh dari sana, ada sekelompok angin yang sedang bertiup. Ada angin topan, ada angin ribut, serta ada angin badai. Ketiga jenis angin itu sedang adu mulut tentang siapa yang paling hebat di antara ketiganya. Makin lama, perdebatan mereka makin seru. Maka, karena tak ada yang mengalah, mereka pun sepakat untuk saling adu kekuatan. Mereka lalu melihat sekelilingnya. Dan, tampaklah di dekat mereka monyet yang sedang asyik bergelantungan itu. Ketiga angin itu pun sepakat adu kuat dengan berusaha menjatuhkan monyet itu dari pohon. Pertama adalah giliran angin topan. Ia pun segera bertiup pada monyet itu. Monyet yang ditiup angin topan, segera memeluk erat pohon yang digelayutinya. Makin kencang angin bertiup, makin kencang pula pegangan monyet pada pohon itu. Angin topan pun akhirnya menyerah, diiringi ejekan kedua angin lainnya. Tiba giliran angin ribut. D

SANG PERMAISURI DENGAN SEPATUNYA

Image
SANG PERMAISURI DENGAN SEPATUNYA Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja sangat mencintai istrinya yang cantik jelita. Semua keinginan sang permaisuri selalu dipenuhi. Di antara barang-barang mewah kepunyaannya, sang permaisuri sangat menyukai sepatu. Dia mengkoleksi ribuan sepatu. Dimanapun ada perancang sepatu yang terkenal, maka sang permaisuri memiliki koleksinya. Saking banyak sepatunya, bila permaisuri hendak pergi, minimal beliau butuh waktu lebih dari 1 jam untuk memilih sepasang sepatu yang akan dikenakan. Itu menyebabkan sang permaisuri tertekan, mengalami sakit kepala hingga ke tulang belakang. Dari hari ke hari, penyakitnya semakin parah dan tidak kunjung membaik. Banyak dokter didatangkan ke istana untuk mengobati permaisuri, tetapi  tidak ada satupun yang berhasil. Akhirnya raja membuat sayembara, “Barang siapa yang bisa menyembuhkan penyakit sang permaisuri akan diberi hadiah 50 keping emas.” Maka seluruh rakyat negeri itu pun berusaha mengerahkan berbaga