Posts

Showing posts from October, 2017

DOA

Image
DOA Tak lelo lelo lelo ledung Cep meneng ojo pijer nangis Anakku sing ayu rupane Yen nangis ndak ilang ayune Tak gadang biso urip mulyo Dadio wanita utomo (Song by Waljinah) Pernah membaca buku cerita Sewidak Loro? Buku cerita anak itu inspiratif sekali untuk saya. Bercerita tentang doa ibu untuk anak gadisnya yang buruk rupa dan hanya memiliki enam puluh dua rambut di kepalanya. Anak gadis yang buruk rupa dan diejek tetangganya itu setiap malam selalu didoakan lewat lagu. Lagu yang mengatakan bahwa kelak ia akan menjadi istri seorang raja. Lagu yang diulang-ulang setiap malam itu membuat salah seorang tetangga yang merasa terganggu menghadap raja. Dan mengatakan bahwa tetangganya ada yang menginginkan anaknya untuk menjadi istrinya. Maksud hati ingin membuat ibu yang baik hati  itu berhenti mendoakan anaknya dan menina bobokan dengan lagu, ternyata membuat raja memiliki pikiran lain. Raja justru yakin bila putri itu tentu saja cantik rupanya. Dan yakin

OMBAK BESAR DAN OMBAK KECIL

Image
OMBAK BESAR DAN OMBAK KECIL Dikisahkan, di tengah samudra yang luas, saat air laut pasang, tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh suaranya yang menggelegar, seakan ingin menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa. Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, terdengar gemericik suara ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak si ombak besar. Tertatih-tatih, mengekor hempasan ombak besar. Si ombak kecil merasa dirinya begitu kecil, lemah, tidak berdaya, dan tersisih di belakang. Sungguh, terasa menyakitkan. Dengan suaranya yang lemah, kurang percaya diri, ombak kecil bertanya kepada ombak besar. Maka sayup-sayup, terdengar serangkaian percakapan di antara mereka. "Hai ombak besar...! Aku ingin bertanya kepadamu...!! Mengapa engkau begitu besar, begitu kuat, dan gagah perkasa? Sementara lihatlah diriku... begitu kecil, lemah, dan tidak berdaya. Aku ingin seperti kamu!" Ombak besar pun menjawab, "Sahabatku, ka

KESETIAAN

Image
KESETIAAN Suyatno  telah menikah lebih dari 32 tahun. Ia dan istri dikaruniai 4 anak. Di usia-nya yang telah menginjak kepala 6, ia masih setia merawat istrinya, yang sakit saat melahirkan anak ke-4 (tiba-tiba kaki sang istri lumpuh, dan semakin lama tubuhnya semakin lemah; lidahnya pun sulit digerakkan). Setiap pagi Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi makan, kemudian mengangkat tubuh istrinya kembali ke atas tempat tidur. Sebelum bekerja, ia membawa istrinya ke depan televisi, agar tidak terlalu kesepian. Siang harinya ia kembali menyuapi istrinya makan. Sore harinya memandikan, menyuapi, menemani istrinya nonton TV, sambil bercerita apa saja yang dialaminya tadi. Rutinitas tersebut dilakukannya selama 25 tahun dengan sabar, hingga ketiga anaknya tumbuh dewasa dan menikah; tinggal si bungsu yang masih kuliah. Suatu hari, keempat anaknya ingin menjaga dan merawat ibu mereka secara bergantian. Mereka mengizinkan sang ayah untuk menikah lagi serta me

LAUTAN KEHIDUPAN

Image
LAUTAN KEHIDUPAN Ada seorang perempuan, yang sudah mengalami begitu banyak musibah dalam hidupnya. Kemalangan dan tragedi selalu saja mengikuti jejak langkahnya. Namun, ia selalu mampu menunjukkan senyuman tulus di wajahnya. Ketenangan seolah-olah membungkus kehadirannya, dan kedamaian terpancar dari lubuk hatinya. Setiap orang yang berjumpa dengannya kagum akan keberaniannya. Bagaimana dia bisa tetap bersikap sangat tenang dan ceria di tengah pergolakan dalam hidupnya? Apa yang menjadi rahasia kedamaian jiwanya itu? Perempuan ini menjawab semua pertanyaaan itu dengan berkata, ”Air dalam lautan tidak bia menenggelamkan sebuah kapal. Tapi jika air laut masuk ke dalam kapal, kapal itu akan segera tenggelam. Begitu pula dengan penderitaan. Semua derita hanya bisa membuat kita terpuruk, patah semangat jika kita membiarkan derita itu meresap masuk dalam hidup kita dan membawa pengaruh negatif dalam diri kita!” Sungguh bijak perkataan perempuan ini. Memang pada dasar

POHON KESUKARAN

Image
POHON KESUKARAN Dikisahkan, ada seorang tukang kayu yang baru saja mengakhiri hari pertama kerjanya. Hari yang bisa dikatakan sungguh melelahkan. Betapa tidak, ban kempes kendaraan kerjanya membuat dia kehilangan satu jam kerja. Belum  lagi, gergaji listriknya tiba-tiba tidak bisa digunakan. Dan sekarang, mobil truk tuanya tidak bisa dinyalakan. Akhirnya, rekannya mengantar pulang si tukang kayu. Sepanjang perjalanan, si tukang kayu hanya membisu. Setibanya di tujuan, si tukang kayu mengundang rekannya untuk mampir sejenak. Saat mereka berjalan menuju pintu depan rumah, si tukang kayu menyempatkan diri mendekati sebuah pohon kecil. Ia menyentuhkan ujung dahan-dahannya dengan kedua tangannya. Lalu ketika membuka pintu, si tukang kayu itu langsung bertransformasi menjadi sosok yang sangat berbeda. Wajahnya yang berwarna kecokelatan diliputi senyuman lebar dan ia memeluk kedua anaknya yang masih kecil serta mengecup pipi sang istri. Setelah itu, si tukang kayu mengantar r

ORANG KAYA YANG PELIT

Image
ORANG KAYA YANG PELIT Dikisahkan, ada seorang kaya yang sangat kikir. Karena terobsesi untuk memperbesar kekayaannya, dia sebisa mungkin tidak menggunakan uangnya itu. Pakaiannya pun sangat lusuh dan makanannya dihemat. Dia pun mendesak keluarganya untuk mengikuti cara hidupnya. Suatu hari, orang kaya ini jatuh sakit. Tapi karena dia tidak mau membuang uangnya untuk memeriksa ke dokter, semua orang tidak punya lagi harapan akan kesembuhannya. Teman-temannya mendesak dia untuk membuat sebuah surat warisan tapi terus-menerus ditolaknya karena dia tidak suka pikiran bahwa dirinya akan berpisah dengan harta bendanya. Anak penjahit langganan orang kaya ini berkesempatan menjenguknya. Ayah anak itu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu. Tanpa berbasa-basi, anak itu langsung berkata, “Bapak, kata orang Anda sebentar lagi akan meninggal. Nanti kalau Bapak pergi ke surga, bisakah Bapak tolong saya berikan jarum ini pada ayah saya? Saya pernah bermimpi ayah meminta saya un

KEBAHAGIAAN ADA DIMANA-MANA

Image
KEBAHAGIAAN ADA DIMANA-MANA Dikisahkan, ada seorang pemuda duduk di tepi telaga. Matanya mengarah ke hamparan air telaga, tapi tatapannya kosong. Dia sudah mendatangi berbagai tempat di seluruh penjuru mata angin, tapi belum ada satu pun yang memuaskannya. Kesunyian mulai muncul, hingga terdengar suara memecah kediaman itu. "Sedang apa kau di sini, anak muda?" tanya seorang kakek. Anak muda itu menoleh ke samping. "Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah menempuh perjalanan berkilo-kilo meter jauhnya untuk mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda-tanda kebahagiaan hadir dalam diriku. Ke mana lagi aku harus mencarinya?" tanya si anak muda yang putus asa itu. "Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah kau ke sana. Tangkaplah seekor kupu-kupu untukku, nanti kau akan mendapat jawaban dari pertanyaanmu itu," pinta si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu akhirnya me

LAYU SEBELUM BERKEMBANG

Image
LAYU SEBELUM BERKEMBANG Dikisahkan, ada seorang anak yang sangat menyenangi bunga. Ia ingin rumahnya ditumbuhi oleh bunga-bunga indah. Karena itu, saat akan berulang tahun, ia pun meminta hadiah kepada orangtuanya. “Papa, mama. Aku ingin sekali punya tanaman bunga yang indah seperti di taman kota, seperti waktu Papa ajak aku jalan-jalan tempo hari,” pinta si bocah. Keesokan harinya, tepat di hari ulang tahunnya, permintaan itu dikabulkan. Sebuah pot bunga berisi tumbuhan segar diberikan sebagai hadiah. “Terima kasih Pa, Ma.. Tapi, ini kok nggak ada bunganya?” tanya si bocah polos. “Bunga yang kamu inginkan itu memang hanya tumbuh saat musimnya datang,” jawab kedua orangtua itu sabar. “Yang penting, rawat tanaman ini baik-baik, sirami, dan pelihara sungguh-sungguh.” Si bocah pun mematuhi kata-kata orangtuanya. Setiap hari, disiraminya tanaman bunga yang diletakkan di pinggir jendela kamarnya itu. Hari demi hari berlalu. Tak terasa, sudah dua minggu lebih tan

AIR MINUM DI HUTAN

Image
AIR MINUM DI HUTAN Dikisahkan, seorang pria tersesat di hutan yang sangat gersang. Ia sempoyongan karena hampir mati kehausan. Tak disangka, ia bertemu dengan sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar. Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, ”Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air. “Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu? Daripada nanti mati kehausan, kalau ternyata pompanya tidak berfungsi. Untuk apa menuangkan air sebanyak ini ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?” B